5 Rukun Umroh yang Wajib Jamaah Penuhi

5 Rukun Umroh yang Wajib Jamaah Penuhi

Umroh merupakan ibadah yang diimpikan oleh banyak orang, utamanya para kaum muslim. Umroh sendiri secara bahasa berarti ziarah. 

Dalam konteks ibadah, umroh adalah kegiatan menziarahi ka’bah, melakukan tawaf di sekelilingnya, ber sa’i antara Shafa dan Marwah dan mencukur atau menggunting rambut dengan cara tertentu dan dilaksanakan sesuai dengan urutan yang telah ditentukan. 

kumpulan orang sedang melangsungkan ibadah umrah.

Salah satu hal yang wajib diketahui oleh para calon jamaah adalah rukun umroh. Rukun umrah adalah serangkaian aktivitas yang dilakukan dalam ibadah umroh. Dengan mengetahui rukunnya, para jamaah diharapkan akan bisa melaksanakan ibadah umroh dengan tertib dan lancar.

Nah, sudahkah kalian tahu apa saja yang menjadi rukun umroh?

Jika belum, tenang saja, kalian berada di tempat yang tepat. Di artikel kali ini kami akan membahas tentang apa saja rukun yang wajib dipenuhi ketika melaksanakan ibadah umrah.

Apa saja rukunnya? Simak terus artikel ini yah.

Pengertian Rukun

Sebelum membahas lebih lanjut tentang rukun umrah, alangkah baiknya untuk terlebih dahulu mengetahui apa itu rukun. 

Dalam bahasa Arab, rukun memiliki arti tiang, sudut pada ruangan, penyangga, dan penegak bangunan. 

Mengutip dari kumparan.co, dalam bahasa Arab kata ‘rukun’ ditulis Al-Ruknu, sedangkan bentuk jamaknya adalah Al-Arkaanu. Dalam konteks ibadah, rukun adalah bagian dari rangkaian amalan yang wajib dikerjakan.

Sedangkan, dalam istilah fiqih, rukun artinya sesuatu yang ada dalam suatu amalan yang harus dikerjakan, dan jika ditinggalkan, maka amalan tersebut tidak sah.

Misalnya, rukun sholat, rukun puasa, rukun haji, dan rukun umroh. 

Keenam Rukun Umrah

Dalam konteks ibadah umroh, rukun disini berarti rangkaian amalan-amalan yang wajib para jamaah kerjakan secara urut agar ibadah umrohnya dihitung secara sempurna.

Terdapat 5 rukun dalam ibadah umroh yang perlu jamaah amalkan. Setiap rukunnya memiliki sunnah untuk dikerjakan serta larangan-larangannya. 

Nah, apa saja sih rukun umroh itu. Berikut penjelasannya. 

1. Ihram

Pengertian Ihram

Ihram dalam Bahasa Arab artinya mengharamkan. Sedang menurut istilah, Ihram artinya niat melakukan ibadah haji atau umrah dengan mengharamkan hal-hal yang dilarang selama berihram, seperti membunuh binatang, mengucapkan kata-kata kotor, bersetubuh dll.

Tata Cara Ihram

Ihram dimulai dengan mengucapkan niat ihram di Miqat. Para jamaah disarankan untuk membersihkan diri dengan melakukan mandi junub untuk mensucikan diri dari hadas besar maupun kecil. 

Adapun niat yang dibaca sewaktu ihram adalah sebagai berikut:

“Nawaitul ‘umrata wa ahramtu bihi lillahi ta’ala labbaika Allahumma ‘umratan.”

Artinya: “Aku niat melaksanakan umrah dan berihram karena Allah SWT. Aku sambut panggilanMu, ya Allah untuk berumroh.

Sunnah Ihram

Ada beberapa sunnah yang bisa dilakukan untuk menyempurnakan ibadah umroh. Dari mulai mandi, memotong kuku, memakai wangi-wangian, hingga membaca kalimat Talbiyah berulang-ulang.

Berikut ini adalah sunnah umroh yang sebaiknya para jamaah amalkan.

1. Mandi Ihram

Mandi Ihram dilakukan sebelum Jamaah melangsungkan ihram yang didahului dengan membaca niat Ihram.

Baik perempuan maupun laki-laki disunnahkan untuk melangsungkan mandi sebelum ihram.

2. Memakai Wangi-Wangian

Wangi-wangian digunakan pada tubuh, bukan kain Ihram itu sendiri. Hal ini dilakukan sebelum melafalkan niat Ihram.

3. Membaca Kalimat Talbiyah Berulang-ulang

Kalimat Talbiyah adalah bacaan yang dilafalkan oleh jamaah haji di tanah suci saat melangsungkan ibadah haji atau umrah.

Adapun bunyi kalimat talbiyah yaitu :

“Labbaika-llâhumma labbaîk, labbaika lâ syarîka laka labbaîk. Innal ḫamda wan ni‘mata laka wal mulk. Lâ syarîka lak(a)”

4. Mencium Hajar Aswad

Mencium Hajar Aswad merupakan amalan sunnah selanjutnya. Namun, jika tidak memungkinkan, jamaah bisa menyentuhnya saja, dan mencium tangan yang digunakan untuk menyentuh hajar aswad.

5. Perbanyak Dzikir dan Berdoa

Ini adalah Sunnah umroh selanjutnya. Memperbanyak zikir dan berdoa bisa menambah kesempurnaan dalam ibadah umroh.

6. Melakukan Al-Idhtiba

Al-Idhtiba adalah melilitkan kain ihram ke bagian pundak kiri dan membiarkan pundak kanan terbuka melalui ketiak kanan.

7. Meminum Air Zam-Zam

Meminum Air Zam-Zam juga merupakan sunnah dalam ibadah umrah. Seperti yang sudah diketahui secara umum, bahwa air zam-zam memiliki banyak manfaat dan keberkahan.

Bahkan ada riwayat yang mengatakan bahwa sebaik-baik air di muka bumi adalah air zamzam. “Sebaik-baik air di muka bumi adalah air zamzam. Air tersebut bisa menjadi makanan yang mengenyangkan dan bisa sebagai obat penyakit.” (HR Muslim).

8. Shalat di Hijir Ismail

Shalat di Hijir Ismail termasuk amalan sunnah dalam umrah. Ini merupakan tempat yang mustajab untuk melakukan salat dan melantunkan doa.

Karena istimewa, ada banyak orang yang memiliki keinginan untuk menunaikan shalat di Hijir Ismail, dan menyebabkan tempat ini selalu ramai oleh jamaah.

2. Tawaf

Tawaf dilakukan setelah Ihram. Ini merupakan rukun kedua dari ibadah umrah. Secara Bahasa, Tawaf berarti mengelilingi.

Pengertian Tawaf

Sedang menurut istilah artinya adalah mengelilingi Baitullah sebanyak tujuh kali putaran dengan posisi Ka’bah berada di sebelah kiri, dimulai dari Hajar Aswad dan berakhir di Hajar Aswad.

Tata Cara Tawaf 

Ada beberapa syarat sah Tawaf yang perlu jamaah perhatikan sebelum berangkat ibadah haji atau umrah. Berikut syaratnya:

See also  5 Hikmah dan Manfaat Puasa Sunnah
1. Suci dari Hadas Besar Maupun Kecil dan juga dari najis

Ini adalah syarat sah tawaf yang pertama. Suci dari hadas maupun najis berlaku baik untuk badan, tempat maupun pakaian. 

Mengutip dari Nu online, apabila di tengah tawaf berhadas atau terkena najis, maka harus bersuci dan menghilangkan najisnya terlebih dahulu, kemudian melanjutkan putaran dari tempat ia mulai berhadats atau terkena najis.

2. Menutup Aurat 

Saat melakukan Thawaf maka aurat wajib tertutup. Ini berlaku baik untuk perempuan maupun laki-laki. Bila aurat terbuka sewaktu-waktu saat melakukan tawaf, maka wajib menutupnya, dan mengulangnya pada waktu auratnya terbuka.

3. Sejajar dengan Hajar Aswad

Memulai tawaf harus sejajar dengan hajar Aswad. Artinya, para jamaah saat memulai tawaf wajib mensejajarkan pundak kirinya ke Hajar Aswad.

4. Menjadikan Ka’bah di sebelah Kiri 

Para jamaah yang sedang melangsungkan umrah wajib mensejajarkan Kabah untuk selalu berada di sisi kirinya. Dari awal melakukan tawaf hingga akhir.

5. Berada di Masjidil Haram 

Tawaf hanya sah jika dilakukan di dalam masjidil haram. Mengutip dari NU online, beberapa ulama mensyaratkan juga tidak boleh keluar dari tanah haram saat tawaf, namun menurut yang lain, di antaranya Syekh Ibnu Hajar al-Haitami tetap sah meski dilakukan di luar tanah haram asalkan masih berada di kawasan Masjidil Haram.

6. Berputar Sebanyak 7 Putaran

Tawaf dilakukan dengan 7 putaran sempurna. Setiap putarannya dianjurkan untuk membaca doa tawaf dan dimulai dengan niat tawaf yang berbunyi: 

Allaahumma innii nawaitu thawaafa baitikal mu’azhzhami sab’ata asyawaathin fayassirhu lii wa taqabbalhu minnii bismillaahi Allahu Akbaru Allahu Akbaru wa lillaahil hamdu.

Jenis-Jenis Tawaf

Adapun jenis tawaf dibagi menjadi 5 yaitu tawaf rukun, tawaf qudum, tawaf sunat, tawaf wada, serta tawaf nazar. Berikut penjelasannya:

a. Tawaf Rukun

Tawaf rukun ada dua, yaitu tawaf rukun haji yang disebut tawaf ifadhah atau tawaf ziyarah, dan tawaf rukun umroh.

b. Tawaf Qudum

Tawaf qudum merupakan penghormatan kepada Baitullah. Bagi jemaah yang melakukan haji ifrad atau qiran, hukum tawaf qudum adalah sunat, dilaksanakan di hari pertama kedatangannya di Mekkah.

Bagi jemaah haji yang melakukan haji tamattu tidak disunahkan melakukan tawaf qudum karena tawaf qudum yang ia lakukan sudah termasuk di dalam tawaf umrah.

c. Tawaf sunat

Tawaf sunah adalah tawaf yang dikerjakan dalam setiap kesempatan masuk ke Masjidil Haram dan tidak diikuti dengan sa’i.

d. Tawaf Wada’

Selanjutnya ada tawaf wada’. Tawaf wada’ merupakan penghormatan terakhir kepada baitullah. Menurut Imam Abu hanifah, Imam Syafi’i, Imam Ahmad, dan kebanyakan ulama, hukum tawaf wada’ adalah wajib bagi jamaah haji yang akan meninggalkan Makkah.

Sedang jamaah yang tidak melaksanakan tawaf wada’ dikenakan dam satu ekor kambing. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), dam berarti denda yang harus dibayarkan Jemaah yang melanggar ketentuan dalam pelaksanaan ibadah haji atau umroh.

Dalam tawaf jenis ini, perempuan yang haid atau nifas tidak diwajibkan melakukan tawaf wada’. Penghormatan kepada baitullah cukup dilakukan dengan berdoa di depan pintu gerbang masjidil haram.

e. Tawaf Nazar

Tawaf nazar hukumnya wajib dikerjakan dan waktunya kapan saja. 

3. Sa’i

Setelah jamaah umroh melakukan tawaf dengan mengelilingi Ka’bah sebanyak 7 putaran, rukun yang harus mereka tunaikan berikutnya ialah Sa’i.

Pengertian Sa’i

Sa’i menurut Bahasa artinya “berjalan” atau “berusaha”. Menurut istilah, Sa’I berarti berjalan ke Marwah, bolak-balik sebanyak tujuh kali yang dimulai dari bukit Safa dan berakhir di bukit Marwah.

Makna dari aktivitas Sa’i adalah untuk mengingatkan jamaah akan perjuangan Siti Hawa yang berlari dari bukit Safa dan Marwah untuk mencari air bagi Nabi Musa yang kehausan.

Tata Cara Sa’i

Berikut adalah tata cara yang harus diperhatikan ketika melakukan sa’i

  1. Didahului dengan Tawaf
  2. Lalu mendaki Bukit Safa dengan berzikir dan berdoa.
  3. Setelah sampai di puncak Bukit Safa lalu menghadap kiblat sambil terus berzikir .
  4. Disunnahkan berjalan kaki bagi yang mampu atau memakai kursi roda atau skuter bagi yang sudah udzur.
  5. Tidak putus berzikir dan berdoa ketika berjalan dari Bukit Safa menuju Bukit Marwah.
  6. Mengelilingi bukit tujuh putaran, selain berzikir dan berdoa dibolehkan sholat fardhu atau sholat sunah lainnya.
  7. Disunahkan berlari-lari kecil bagi jamaah laki-laki ketika melewati jalan lampu hijau atau biasa disebut ar-raml. Namun bagi jamaah wanita tidak perlu berlari kecil hanya berjalan biasa saja.
  8. Membaca doa di Bukit Marwah setelah selesai sa’i

Total jarak antar Bukit Safa dan Marwah adalah 400 meter. Dan  jika ditotalkan selama tujuh kali perjalanan yang ditempuh selama melaksanakan ibadah sa’i, artinya jamaah telah berjalan sepanjang 3 kilometer.

4. Tahallul

Rukun berikutnya setelah Sa’i adalah tahallul. Secara bahasa tahallul berarti “menjadi boleh atau halal”.

Pengertian Tahallul 

Secara istilah tahallul adalah mencukur rambut sebagian atau keseluruhan ketika melaksanakan haji dan umrah, setelah rukun sa’i.

Tahallul berarti keadaan seseorang yang telah dihalalkan melakukan perbuatan yang sebelumnya dilarang selama Ihram.

See also  7 Oleh-Oleh untuk Wanita Khas Arab Saudi saat Ibadah Umroh

Melansir dari Buku Manasik Haji Kemenag, tahallul merupakan keadaan seseorang yang telah dihalalkan melakukan perbuatan yang sebelumnya dilarang selama ihram. 

Dua Macam Tahallul 

Tahallul sendiri dibagi menjadi dua macam: 

1. Tahallul Umrah 

Tahallul umrah adalah keadaan seseorang setelah melaksanakan semua rukun umrah dan karena itu diperbolehkan melakukan perbuatan yang sebelumnya dilarang selama berihram umrah. 

2. Tahallul Haji

Tahallul haji terdiri atas dua macam: 

  1. Tahallul awal, yaitu keadaan seseorang yang telah melakukan dua diantara kegiatan  berikut ini :

             A. Melontar Jumrah Aqabah kemudian memotong rambut kepala atau bercukur; atau

             B. Tawaf ifadhah dan sa’i kemudian memotong rambut atau bercukur.

Setelah tahallul awal, jamaah boleh berganti pakaian biasa, memakai wewangian dan melakukan semua larangan ihram, kecuali bercumbu dan bersetubuh dengan pasangan. 

  1. Tahallul tsani adalah keadaan ketika seorang jamaah telah melakukan tiga kegiatan haji, yaitu melontar Jumrah Aqabah, memotong atau mencukur rambut, dan tawaf ifadhah serta Sa’i. 

Setelah tahallul tsani, jamaah boleh bersetubuh dengan pasangannya. 

5. Tertib

Rukun umroh keenam adalah tertib. Artinya, seluruh jamaah umroh wajib melaksanakan semua rukun ini tanpa terkecuali satu persatu sesuai urutan yang telah dijelaskan di atas.

Nah itulah tadi keenam rukun umrah yang wajib jamaah taati ketika melaksanakan ibadah umrah. Setelah kita mengetahui apa saja rukun umroh, alangkah baiknya mempelajari syarat umroh.

Syarat Umroh

Selain rukun, ada pula syarat-syarat umroh yang wajib jamaah ketahui. Berikut syarat-syaratnya:

1. Beragama Islam

Syarat yang pertama adalah beragama Islam. Bagi Anda yang ingin melaksanakan ibadah umrah, syarat mutlak yang wajib Anda penuhi adalah memeluk agama Islam.

Dengan begitu, bagi orang yang mempunyai agama selain Islam, maka tidak wajib dan tidak sah hukumnya ketika melaksanakan ibadah umrah.

2. Berakal

Berakal artinya sehat secara kejiwaan. Maksudnya adalah orang yang hendak melaksanakan ibadah umrah adalah yang sehat pikirannya dan bukan orang dengan gangguan kejiwaan.

3. Baligh

Baligh merupakan istilah dalam hukum Islam yang menunjukkan seseorang telah mencapai kedewasaan. “Baligh” diambil dari kata bahasa Arab yang secara bahasa memiliki arti “sampai”, maksudnya “telah sampainya usia seseorang pada tahap kedewasaan.

Masa baligh juga bisa berarti dewasa secara fisik. Dalam Islam, laki-laki dikatakan baligh jika mencapai usia 15 tahun dan sudah mengalami mimpi basah.

Sedang untuk perempuan dihitung ketika mencapai usia 9 tahun atau sudah mengalami menstruasi.

4. Cukup secara Kemampuan

Maksud kemampuan dalam syarat ini berarti mampu secara jasmani, waktu maupun finansial. Seseorang yang tidak mampu secara finansial tidak diwajibkan untuk ber-umrah.

Finansial juga dikaitkan dengan mampu atau tidaknya seseorang memberi makan sanak keluarga di rumah yang tidak ikut dalam ibadah umrah.

Pun sama dengan jasmani dan waktu. Jika memiliki penyakit berat dan tak punya waktu luang maka tidak wajib untuk umroh.

Maka ada baiknya untuk menyiapkan finansial, kesehatan dan juga waktu luang sebelum melaksanakan ibadah umrah. 

5. Merdeka

Syarat umrah berikutnya ialah merdeka. Artinya, umrah dilakukan oleh orang-orang yang bukan merupakan budak atau hamba sahaya, melainkan oleh orang-orang yang telah merdeka.

6. Bagi Perempuan Wajib Disertai Mahram

Ini merupakan syarat umrah yang terakhir. Syarat ini menegaskan bahwa jika seorang perempuan melaksanakan ibadah Umrah.

Nah kabar baiknya adalah Arab Saudi telah menghapus persyaratan ini untuk para jamaah perempuan asal Indonesia.

Melansir dari Detik.com, hal ini diungkapkan Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas bersama Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq Al Rabiah pada Senin (24/10/2022).

Larangan dalam Ibadah Umroh

Dalam ibadah umrah ada beberapa rukun dan syarat yang harus dipenuhi oleh masing-masing Jemaah. Pun tak terkecuali dengan sunnah dan larangan-larangannya.

Adapun, beberapa larangan yang tidak boleh dilakukan sewaktu umrah, antara lain:

  1. Memakai wangi-wangian kecuali yang sudah dipakai di badan sebelum niat haji/umrah;
  2. Memotong kuku dan bercukur atau mencabut rambut dan bulu badan;
  3. Memburu dan menganiaya/membunuh binatang dengan cara apapun, kecuali binatang yang membahayakan mereka;
  4. Memakan hasil buruan;
  5. Memotong kayu-kayuan dan mencabut rumput;
  6. Menikah, menikahkan, atau meminang perempuan untuk dinikahi;
  7. Bersetubuh dan segala pendahulunya seperti bercumbu, mencium, merayu yang mendatangkan syahwat;
  8. Mencaci, bertengkar atau mengucapkan kata-kata kotor;
  9. Melakukan kejahatan dan maksiat;
  10. Memakai pakaian yang dicelup dengan bahan yang wangi.

Selain beberapa larangan di atas, ada  juga larangan yang khusus ditujukan pada laki-laki dan perempuan. 

Laki-laki dilarang:

  1. Memakai pakaian bertangkup (pakaian yang antar ujung kain disatukan secara permanen seperti celana dan baju)
  2. Memakai kaos kaki atau sepatu yang menutupi mata kaki dan tumit;
  3. Menutup kepala yang melekat seperti topi atau peci dan sorban.

Perempuan dilarang:

  1. Menutup kedua telapak tangan dengan kaos tangan;
  2. Menutup muka dengan cadar.

Hal-hal yang Diperbolehkan Dalam Umroh

Sedang hal-hal yang diperbolehkan ketika umroh, antara lain:

  1. Membunuh binatang buas atau yang membahayakan, misalnya kalajengking, tikus, ular,  anjing buas, gagak, nyamuk dan lalat;
  2. Mandi
  3. Menyikat gigi;
  4. Berbekam;
  5. Memakai minyak angin, balsem, yang dimaksudkan untuk pengobatan;
  6. Memakai kacamata, jam tangan, cincin, ikat pinggang;
  7. Bernaung di bawah payung, mobil, tenda, dan pohon;
  8. Membuka tangan dan kaki bagi wanita ketika berwudhu di tempat wudhu perempuan;
  9. Mencuci dan mengganti kain ihram;
  10. Menggaruk kepala dan badan;
  11. Menyembelih binatang ternak yang jinak dan binatang buruan laut;
  12. Memakai perhiasan bagi wanita.
See also  Apa itu Tahallul ? Ini Pengertian dan Jenisnya

Waktu Melaksanakan Ibadah Umroh

Untuk waktu pengerjaan ibadah umrah sendiri, sejatinya bisa dilaksanakan kapan saja sepanjang tahun. 

Namun, ada beberapa waktu yang dianggap makruh untuk melaksanakan umrah bagi jamaah haji, yakni saat jemaah haji wukuf di padang Arafah pada hari Arafah, hari Nahr (10 Dzulhijjah), dan hari-hari tasyriq.

Dan lama waktu pengerjaan ibadah umrah sendiri berkisar antara 9-12 hari bergantung pada kebijakan tiap-tiap perusahaan travel.

Rangkaian Ibadah Umroh

Dengan waktu pelaksanaan 9 hari, umumnya beginilah rangkaian agenda dari ibadah umroh:

Hari Pertama

Di hari pertama, jamaah akan diberangkatkan menuju Arab Saudi dari tempat pemberangkatan masing-masing. 

Sebelum berangkat, mereka akan diberikan bimbingan berupa tata cara umrah, amalannya, serta doa-doa yang perlu diucapkan. 

Setelah itu jamaah kemudian berangkat, ketika sampai di Jeddah, mereka akan beristirahat dan menginap di hotel sebelum melanjutkan perjalanan ke Madinah.

Hari Kedua

Setelah sampai di Madinah, ada dua hal yang biasanya dilakukan. Pertama, adalah melakukan ziarah ke makam Nabi Muhammad SAW beserta para sahabat beliau. 

Selepas berziarah, mereka umumnya mencari oleh-oleh untuk dibawa pulang dan diberikan pada keluarga, saudara dan tetangga sekitar. 

Hari Ketiga

Di hari ketiga, para jamaah biasanya berkeliling di kota Madinah untuk menikmati keindahannya, dan juga sejarahnya.

Hari Keempat

Para jamaah di hari keempat umumnya sudah meluncur dari kota Madinah ke Mekkah. Setelah sampai, mereka langsung membersihkan diri, untuk kemudian melakukan rangkaian ibadah umroh. 

Hari Kelima

Di hari kelima, para jamaah akan menghabiskan waktunya di masjidil haram, untuk melakukan aktivitas tawaf atau sa’i.

Hari Keenam

Di hari keenam, para jamaah umrah akan melakukan rukun Sa’i di masjidil haram. Sa’i merupakan salah satu rukun umrah yang dilakukan dengan berjalan kaki (berlari-lari kecil) bolak-balik 7 kali dari Bukit Shafa ke Bukit Marwah dan sebaliknya. 

Hari Ketujuh

Di hari ketujuh, selain salat, umumnya para jamaah akan menghabiskan waktunya untuk beribadah kepada Allah SWT, baik itu mengaji, membaca Al-Quran, shalat-sunnah dan seterusnya. 

Hari Kedelapan

Ini adalah hari terakhir para jamaah ada di kota Mekkah. Di hari ini mereka akan bersiap pulang untuk kembali ke tanah air.

Hari Kesembilan

Ini adalah hari dimana jamaah tiba di Indonesia, setelah 8 hari berada di kota Mekkah dan Madinah. 

Saat tiba, mereka akan disambut oleh para keluarga dan melakukan perpisahan dengan para jamaah lainnya. 

Harga Umroh

Harga umroh sendiri berbeda-beda di tiap travel agent. Jika hendak melangsungkan ibadah umrah di bulan-bulan padat, maka harga hotel dan tiket pesawat akan naik, yang menyebabkan naik juga biaya umroh.

Sebaliknya, akan turun kembali di bulan-bulan yang tidak terlalu padat. Untuk harga umrahnya sendiri pada tahun ini rata-rata ada di rentang 28 hingga 25 juta rupiah.

QnA tentang Umroh

Berikut ini merupakan QnA yang sering muncul tentang ibadah umroh.

Apa hal yang perlu dipersiapkan untuk umroh pertama kali?

Yang perlu dipersiapkan adalah kesehatan fisik dan mental, keperluan pribadi, biaya, dokumen, rohani, dan pengetahuan musim di Arab Saudi. 

Apa syarat membuat paspor umroh?

  1. Kartu Tanda Penduduk yang masih berlaku atau surat keterangan pindah ke luar negeri;
  2. Kartu Keluarga:
  3. Akta kelahiran, akta perkawinan atau buku nikah, ijazah, atau surat baptis; (dalam dokumen harus tercantum nama, tempat dan tanggal lahir, nama orang tua)
  4. Surat rekomendasi Kepala Kantor Kementerian Agama di Kabupaten/Kota setempat.

Berapa biaya umroh untuk dua orang?

Untuk biaya umroh tergantung tiap-tiap agen travel. Dan biaya umroh untuk satu orang sekitar Rp.20-27 juta.

Berapa lama waktu umroh?

Umroh sendiri berlangsung selama 9-12 hari, bergantung tiap-tiap travel agent.

Apa bulan terbaik untuk melangsungkan umroh?

Umroh sendiri bisa dilakukan kapan saja. Namun, untuk bulan terbaik untuk melaksanakan umroh sendiri ada di bulan Maret hingga Mei.

Di bulan-bulan tersebut suhu di Arab Saudi tidak terlampau ekstrim. Di siang hari tidak terlalu panas, dan di malam hari tidak terlampau dingin.

Apa saja syarat wajib umroh? 

Wajib umroh hanya memiliki satu syarat, yakni berihram dari miqat.

Apa hari-hari Tasyrik itu?

Hari tasyrik adalah hari ke sebelas, dua belas dan tiga belas di bulan Dzulhijjah.

Nah itulah penjelasan mengenai rukun, syarat, sunnah, larangan serta QnA ibadah umroh. Semoga informasi ini bisa menambah pengetahuan Anda khususnya tentang ibadah umroh. 

 

 

 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *