Syarat wajib haji dan umroh merupakan rangkaian ibadah yang wajib dilakukan para jamaah haji dan umroh ketika melakukan ibadah ini.
Mengutip dari laman detik.com, konsekuensi bagi yang melalaikannya yakni membayar dam atau denda tanpa menghilangkan keabsahan ibadah yang dilakukan.
Ada 5 syarat wajib haji dan 1 syarat wajib umroh. Di artikel ini kita akan membahas tentang syarat wajib haji dan umroh. Ini perlu Anda ketahui agar ibadah haji atau umroh berlangsung dengan benar sesuai dengan syariat.
Syarat Wajib Haji dan Umroh
A. Syarat Wajib Haji
1. Ihram
Syarat wajib yang pertama adalah Ihram. Ihram secara bahasa artinya mengharamkan. Secara istilah, Ihram berarti menaati segala larangan yang telah ditentukan ketika jamaah membaca niat haji.
Adapun, bacaan niat haji adalah sebagai berikut:
نَوَيْتُ الْحَجَّ وَأَحْرَمْتُ بِهِ لِلهِ تَعَالَى لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ بحَجًَةِ
Nawaitul hajja wa ahramtu bihi lillahi ta’ala labbaika Allahumma hajjan
Artinya: “Aku berniat haji dengan berihram karena Allah Ta’ala, aku sambut panggilanMu ya Allah untuk berhaji.”
2. Mabit di Muzdalifah
Mabit, bisa diartikan sebagai kegiatan berhenti sejenak di dua tempat, yakni Muzdalifah dan Mina.
Hal ini bertujuan untuk mengumpulkan energi, sebelum melakukan melempar jumrah Aqabah di Mina keesokan harinya.
Mabit dilakukan pada malam 10 Dzulhijjah selepas wukuf di Arafah. Mabit dilakukan dengan cara berhenti sejenak dalam kendaraan atau turun dari kendaraan.
Disini jamaah akan beristirahat hingga tengah malam, dan lepas tengah malam, mereka akan berangkat ke Mina.
3. Mabit di Mina
Mabit di Mina dilaksanakan pada tanggal 11-12 Dzulhijah bagi nafar awal atau jamaah akan meninggalkan Mina pada 12 Dzulhijah dan dilakukan sebelum terbenam matahari.
Mabit di Mina merupakan bermalam di malam hari sesuai dengan nafar atau keberangkatan jemaah haji saat meninggalkan hari tasyrik.
4. Melontar Jumrah Ula, Wustha, dan Aqabah
Melontar jumrah artinya melontarkan batu kerikil ke arah jumroh (pilar tipis) yang berada di Mina.
Ketiga jumrah itulah sebagai tugu peringatan Nabi Ibrahim dan anaknya melempari setan dengan batu, mulai dari Jumratul Ula, Wustha, dan ‘Aqabah.
5. Thawaf Wada
Wajib haji yang terakhir adalah Tawaf Wada. Thawaf secara bahasa adalah mengelilingi. Secara istilah, thawaf berarti mengelilingi ka’bah sebanyak 7 putaran, yang dimulai dari hajar aswad dan berakhir di hajar aswad.
Tawaf Wada adalah tawaf perpisahan yang dilakukan ketika para jamaah haji telah melaksanakan keseluruhan rukun haji.
Tawaf ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan terakhir terhadap Baitullah.
Tawaf wada merupakan tawaf perpisahan yang dilakukan ketika umat muslim telah melaksanakan seluruh rukun haji. Tawaf ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan terakhir terhadap ‘Baitullah’ atau rumah Allah SWT.
Wajib Umroh
Berbeda dari wajib haji, wajib umroh hanya memiliki satu syarat, yakni berihram dari miqat. Ihram adalah keadaan seseorang yang telah berniat untuk melaksanakan ibadah haji dan atau umrah.
Miqat adalah batas bagi dimulainya ibadah haji. Apabila melintasi miqat, seseorang yang ingin mengerjakan haji perlu mengenakan kain ihram dan memasang niat.
Adapun niat ihram adalah sebagai berikut:
نَوَيْتُ العُمْرَةَ وَأَحْرَمْتُ بِهَا لِلهِ تَعَالَى لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ بعُمْرَة
Bacaan latin: Nawaitul ‘umrata wa ahramtu bihi lillahi ta’ala labbaika Allahumma ‘umratan.
Artinya: “Aku niat umrah dengan berihram karena Allah Ta’ala, aku penuhi panggilanMu ya Allah untuk berumrah.”
Nah itulah tadi wajib umroh dan haji. Semoga artikel ini membantumu yah.