Perbedaan antara haji dan umroh bisa dilihat dari segi pengertian, hukum, rukun, waktu, serta kewajibannya. Keduanya merupakan ibadah yang istimewa, yang dikerjakan di tanah suci, Makkah.
Perintah untuk melaksanakan ibadah haji dan umroh salah satunya terdapat dalam surat Al-Baqarah Ayat 158, yang berbunyi:
Innaṣ-ṣafā wal-marwata min sya’ā`irillāh, fa man ḥajjal-baita awi’tamara fa lā junāḥa ‘alaihi ay yaṭṭawwafa bihimā, wa man taṭawwa’a khairan fa innallāha syākirun ‘alīm
Artinya: “Sesungguhnya Shafaa dan Marwa adalah sebagian dari syi’ar Allah. Maka barangsiapa yang beribadah haji ke Baitullah atau ber’umrah, maka tidak ada dosa baginya mengerjakan sa’i antara keduanya. Dan barangsiapa yang mengerjakan suatu kebajikan dengan kerelaan hati, maka sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri kebaikan lagi Maha Mengetahui.”
Di artikel ini kita akan membahas tentang perbedaan antara haji dan umroh. Apa sih perbedaannya? Simak terus artikel ini yah.
1. Perbedaan dari Segi Pengertian
Pengertian Haji
Secara bahasa, haji berasal dari bahasa Arab “hajj” yang berarti mengunjungi atau menuju. Mengutip dari buku manasik haji kemenag, dalam konteks ibadah, haji merupakan kegiatan berkunjung ke baitullah (Ka’bah) untuk melakukan amalan-amalan tertentu, antara lain: wukuf di Arafah, mabit di Muzdalifah dan Mina, thawaf, sa’i, dan amalan-amalan lainnya.
Pengertian Umroh
Umroh secara bahasa berarti ziarah. Secara istilah, umroh adalah kegiatan menziarahi ka’bah, melakukan tawaf di sekelilingnya, ber sa’i antara bukit Safa dan Marwah, dan mencukur atau menggunting rambut dengan cara tertentu dan dilaksanakan sesuai dengan urutan yang telah ditentukan.
2. Dari Segi Hukum
Hukum Haji
Haji sendiri hukumnya adalah wajib dilaksanakan umat muslim jika mampu. Bagi umat muslim yang mampu, baik secara fisik maupun finansial, mereka wajib melakukan ibadah haji sekali seumur hidup.
Namun, mengutip dari Nu Online, haji memiliki ragam hukum syar’i tergantung kondisi orang per orang. Hukum haji terkadang menjadi fardhu ain, fardhu kifayah, adanya sukarela (tathawwu).
Salah satu dalil dari wajib berasal dari QS. Ali Imran ayat 97
وَلِلَّهِ عَلَى ٱلنَّاسِ حِجُّ ٱلْبَيْتِ مَنِ ٱسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا ۚ وَمَن كَفَرَ فَإِنَّ ٱللَّهَ غَنِىٌّ عَنِ ٱلْعَٰلَمِينَ
Artinya: “…mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.” (QS. Ali Imran: 97).
Hukum Umroh
Ada perbedaan diantara ulama mengenai hukum umroh. Beberapa ulama mengatakan bila hukum umroh adalah wajib bagi yang mampu.
Sedangkan ulama yang lain menegaskan bila umroh hukumnya sunnah, bukan wajib.
Melansir dari buku manasik haji kemenag, umrah menurut Imam Syafi’i dan Imam Hambali menunaikan ibadah umrah hukumnya wajib sekali seumur hidup bagi yang mampu.
Artinya, bagi kaum muslimin yang mampu berumrah tapi tak kunjung melakukannya maka hal itu akan dihitung dosa.
Sedangkan menurut Imam Hanafi dan Imam Malik, menunaikan ibadah umrah hukumnya sunnah muakkadah. Pandangan inilah yang banyak dianut oleh mayoritas masyarakat Indonesia.
Mengutip dari Nu Online, salah satu dalil dari ibadah umroh berasal dari QS Al-Baqarah [2]: 158, yang berbunyi
إِنَّ الصَّفَا وَالْمَرْوَةَ مِنْ شَعَائِرِ اللَّهِ فَمَنْ حَجَّ الْبَيْتَ أَوِ اعْتَمَرَ فَلا جُنَاحَ عَلَيْهِ أَنْ يَطَّوَّفَ بِهِمَا وَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْراً فَإِنَّ اللَّهَ شَاكِرٌ عَلِيمٌ
Artinya, “Sesungguhnya Safa dan Marwah merupakan sebagian syi’ar (agama) Allah. Maka barangsiapa beribadah haji ke Baitullah atau berumrah, tidak ada dosa baginya mengerjakan sa’i antara keduanya. Dan barangsiapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka Allah Maha Mensyukuri, Maha Mengetahui.” (QS Al-Baqarah [2]: 158).
3.Dari Segi Rukun
Rukun dalam bahasa Arab mempunyai arti tiang, sudut, penyangga dan penegak bangunan.
Mengutip dari kumparan.com, dalam bahasa Arab kata ‘rukun’ ditulis Al-Ruknu, sedangkan bentuk jamaknya adalah Al-Arkaanu. Dalam konteks ibadah, rukun adalah bagian dari rangkaian amalan yang wajib dikerjakan.
Sedangkan, dalam istilah fiqih, rukun artinya sesuatu yang ada dalam suatu amalan yang harus dikerjakan, dan jika ditinggalkan, maka amalan tersebut tidak sah.
Dalam konteks ibadah haji dan umroh, rukun merupakan amalan-amalan tertentu yang wajib dikerjakan dalam haji dan umroh sesuai dengan urutannya.
Rukun Haji
Rukun ibadah haji ada 6, yakni ihram, wukuf, tawaf ifadah, sai, tahallul, dan tertib.
Rukun Umroh
Sedangkan rukun umroh terdiri dari 5 amalan, yaitu ihram, wukuf, tawaf ifadah, sa’i, tahallul dan tertib.
Perbedaan antara rukun haji dan umroh terletak pada amalan kedua, yaitu wukuf di Arafah. Di ibadah haji, para jamaah berdiam diri sejenak di padang Arafah, untuk kemudian melanjutkan perjalanan ke Muzdalifah untuk bermalam disana.
Sedangkan kegiatan tersebut tidak ada dalam ibadah umroh.
4. Dari Segi Waktu
Ibadah Haji
Ibadah Haji dilaksanakan sekali setiap tahun dengan dimulai di awal bulan Syawal sampai Hari Raya Idul Adha di bulan Dzulhijjah.
Seperti yang didasarkan pada perkataan Syekh Muhammad Nawawi al-Bantani, yang berbunyi:
“Dan waktu, waktu dalam haji adalah mulai dari permulaan bulan Syawal sampai fajar hari raya Idul adha (Yaumu al-nahr) dan umrah bisa dilakukan di sepanjang tahun.” (Abu Abdil Mu’ti Muhammad Nawawi Bin Umar al-Jawi al-Bantani, Nihayah al-Zain, al-Haromain, hal. 201).
Adapun, mengutip dari NU Online, rangkaian ibadah haji dari awal sampai akhir adalah sebagai berikut;
- Ihram yang dilakukan sejak awal Syawall sampai tanggal 10 Dzulhijjah.
- Wukuf di Arafah yang berlaku sejak matahari tergelincir di tanggal 9 Dzulhijjah sampai terbit fajar di tanggal 10 Dzulhijjah
- Tawaf yang dimulai sejak tengah malam 10 dzulhijjah dan tidak ada batas waktunya.
- Kemudian rukun sa’i dilakukan setelah tawaf dan tidak memiliki batas waktu
- Lalu tahallul atau mencukur rambut dimulai dari tengah malam Hari Raya Kurban dan tidak memiliki batas waktu.
Ibadah Umroh
Jika ibadah haji hanya bisa dilakukan di bulan-bulan tertentu, ibadah umroh bisa dilakukan kapan saja.
Namun, agar ibadah umroh menjadi nyaman, para jamaah bisa memilih waktu antara bulan Maret hingga Mei.
Di bulan tersebut, cuaca Arab Saudi tidak terlalu panas juga tidak terlalu dingin. Atau, selain di bulan tersebut, jamaah bisa memilih bulan Ramadhan sebagai waktu untuk melaksanakan ibadah umroh.
Umroh di bulan ramadhan memiliki pahala yang sama dengan ibadah haji.
5. Dari Segi Wajib Haji dan Umroh
Syarat wajib haji dan umroh merupakan rangkaian ibadah yang wajib dilakukan para jamaah haji dan umroh ketika melakukan ibadah ini.
Mengutip dari laman detik.com, konsekuensi bagi yang melalaikannya yakni membayar dam atau denda tanpa menghilangkan keabsahan ibadah yang dilakukan.
Wajib Haji
Terdapat 5 syarat wajib haji, yakni ihram, mabit di Muzdalifah, mabit di Mina, melontar jumrah Ula, Wustha, dan Aqabah, serta Thawaf Wada.
Wajib Umroh
Berbeda dari wajib haji, wajib umroh hanya memiliki satu syarat, yakni berihram dari miqat. Miqat adalah batas bagi dimulainya ibadah haji. Apabila melintasi miqat, seseorang yang ingin mengerjakan haji perlu mengenakan kain ihram dan memasang niat.
6. Lama Pengerjaan
Terdapat perbedaan antara lama pengerjaan ibadah haji dan umroh. Ibadah haji sendiri berlangsung selama 40 hari, sedangkan ibadah umroh berlangsung sekitar 9-12 hari.
7. Dari Segi Biaya
Mengutip dari laman kemenag.go.id, biaya yang perlu dihabiskan untuk ibadah haji bergantung pada embarkasi masing-masing.
Embarkasi adalah tempat yang telah ditentukan untuk pemberangkatan ibadah haji. Untuk pemberangkatan ibadah haji, biayanya ada rentang 36 juta rupiah hingga 42 juta rupiah.
Sedangkan untuk ibadah umroh, biaya yang perlu dikeluarkan ada di rentang 25 hingga 28 juta rupiah.
8. Dari Segi Rangkaian
Perbedaan rangkaian ibadah haji dan umroh terletak pada adanya wukuf di Arafah. Dalam ibadah haji, wukuf merupakan rukun kedua setelah Ihram.
Sedangkan rukun wukuf tidak terdapat dalam ibadah umroh. Berikut merupakan perbedaan ibadah haji dan umroh dari segi rangkaian ibadahnya
Ibadah Haji
Berikut merupakan rangkaian ibadah haji, dari rukun pertama – ihram, hingga tahallul.
1. Ihram
Rukun haji yang pertama adalah Ihram. Ihram dimulai dari bulan syawal sampai 9 Dzulhijjah.
2. Wukuf
Wukuf dilakukan pada 9 Dzulhijjah sampai 10 Dzulhijjah. Wukuf merupakan kegiatan berdiam diri di padang Arafah sebelum mabit di Muzdalifah.
Wukuf dilakukan pada 9 Dzulhijjah siang hari hingga matahari terbenam. Saat wukuf, jamaah haji dianjurkan untuk memperbanyak doa dan shalawat.
3. Mabit di Muzdalifah
Mabit merupakan kegiatan bermalam dan berhenti sejenak di Muzdalifah untuk beristirahat sebelum melakukan jumrah aqabah.
Di saat tersebut, para jamaah haji bisa memanfaatkan waktu untuk mencari kerikil di sekitar kendaraan saat istirahat.
4. Jumrah Aqabah
Melansir dari Ihram.co.id, Aqabah adalah sebuah tugu yang menjadi sasaran pelempar jamaah haji pada tanggal 10 Dzulhijjah.
Adapun jamaah haji melempar dengan 7 kerikil. Ritual ini dikenal dengan nama jumrah Aqabah.
5. Mabit di Mina
Di Mina, jamaah haji wajib melaksanakan mabit (bermalam) pada tanggal 11,12 Dzulhijah, atau dua hari.
6. Tawaf Wada
Tawaf Wada biasa disebut juga sebagai tawaf perpisahan. Tawaf ini dilakukan ketika jamaah hendak meninggalkan kota Mekkah.
7. Tahallul
Tahallul secara bahasa artinya ‘menjadi boleh’. Dalam konteks ibadah haji, tahallul merupakan tahap dimana seseorang telah keluar dari larangan ihram.
Ini merupakan rangkaian terakhir dalam ibadah haji. Simbolisasi dari tahallul sendiri adalah memotong sebagian atau keseluruhan rambut bagi laki-laki, dan beberapa helai bagi perempuan.
Ibadah Umroh
Berikut merupakan rangkaian ibadah umroh, dari hari pertama hingga hari terakhir:
Hari Pertama
Di hari pertama, jamaah akan diberangkatkan menuju Arab Saudi dari tempat pemberangkatan masing-masing.
Sebelum berangkat, mereka akan diberikan bimbingan berupa tata cara umrah, amalannya, serta doa-doa yang perlu diucapkan.
Setelah itu jamaah kemudian berangkat, ketika sampai di Jeddah, mereka akan beristirahat dan menginap di hotel sebelum melanjutkan perjalanan ke Madinah.
Hari Kedua
Setelah sampai di Madinah, ada dua hal yang biasanya dilakukan. Pertama, adalah melakukan ziarah ke makam Nabi Muhammad SAW beserta para sahabat beliau.
Selepas berziarah, mereka umumnya mencari oleh-oleh untuk dibawa pulang dan diberikan pada keluarga, saudara dan tetangga sekitar.
Hari Ketiga
Di hari ketiga, para jamaah biasanya berkeliling di kota Madinah untuk menikmati keindahannya, dan juga sejarahnya.
Hari Keempat
Para jamaah di hari keempat umumnya sudah meluncur dari kota Madinah ke Mekkah. Setelah sampai, mereka langsung membersihkan diri, untuk kemudian melakukan rangkaian ibadah umroh.
Hari Kelima
Di hari kelima, para jamaah akan menghabiskan waktunya di masjidil haram, untuk melakukan aktivitas tawaf atau sa’i.
Hari Keenam
Di hari keenam, para jamaah umrah akan melakukan rukun Sa’i di masjidil haram.
Hari Ketujuh
Di hari ketujuh, selain salat, umumnya para jamaah akan menghabiskan waktunya untuk beribadah kepada Allah SWT, baik itu mengaji, membaca Al-Quran, shalat sunnah dan seterusnya.
Hari Kedelapan
Ini adalah hari terakhir para jamaah ada di kota Mekkah. Di hari ini mereka akan bersiap pulang untuk kembali ke tanah air.
Hari Kesembilan
Ini adalah hari dimana jamaah tiba di Indonesia, setelah 8 hari berada di kota Mekkah dan Madinah.
Saat tiba, mereka akan disambut oleh para keluarga dan melakukan perpisahan dengan para jamaah lainnya.
Nah itulah delapan perbedaan antara ibadah haji dan umroh. Semoga artikel ini membantu kamu dalam memahami dua ibadah tersebut yah.