Mengenal Lebih Dalam Sa’i Salah Satu Rukun Umroh yang Tidak Boleh Ditinggalkan

Arti kata sa’i adalah “berjalan-jalan” bisa di artikan juga dengan “berusaha” dilakukan sebanyak tujuh kali bolak-balik melewati bukit Safa dan Marwah , sa’i merupakan rukun wajib haji dan umroh yang kegiatannya tidak bisa ditinggalkan atau dilewatkan bahkan amalan ini tidak bisa digantikan dengan denda atau dam .

Maka dari itu mari kita simak ulasan lengkap dan tata cara melakukan sa’i agar anda mendapatkan amalan ibadah umrah secara sah & sempurna .

· Cerita singkat dan Pesan Sa’i

Dahulu Nabi Ibrahim AS diperintahkan oleh Allah SWT agar meninggalkan Siti Hajar dan Ismail di gurun pasir yang kering dan tandus , sebelum meninggalkan mereka Nabi Ibrahim membekali makanan dan minuman bagi Siti Hajar dan juga putra nya Nabi Ismail . Waktu terus berjalan perbekalan pun habis , akhirnya Siti Hajar berusaha untuk mencari air bagi sang putra, terlihat dari luar tenda bukit yang hijau dengan suara gemercik air yaitu Bukit Safa. Siti Hajar berlari-lari kecil untuk mencari sumber air tersebut namun nihil ternyata bukit nya sama saja kering dan tandus, di Bukit Safa Siti Hajar melihat bukit sebrang nya yaitu Bukit Marwah lalu beliau berlari untuk mencapai bukit tersebut, kegiatan ini di lakukan sampai tujuh kali putaran.

See also  5 Macam-Macam Tawaf dalam Ibadah Haji dan Umrah

Pertolongan Allah sangat mengejutkan ternyata suara gemercik air itu berasal dari bawah kaki Nabi Ismail pancaran nya begitu deras. Air itulah yang kini kita kenal dengan sebutan Air zamzam.

Pesan yang dapat dipetik dari sejarah tersebut mengajak manusia untuk bersungguh-sungguh dalam berusaha , dan berharap keajaiban agar mendapatkan pertolongan masalah hanya kepada Allah SWT.

· Syarat sah melakukan Sa’i

Syarat ini di kutip dari buku tuntunan manasik Haji dan Umrah kementerian agama Indonesia menerangkan beberapa hal yaitu:

A. Diawali dengan melakukan niat dari hati yang tulus semata mata mengharap ridho Allah.

See also  Umroh Plus Turki, Apakah Bisa? Simak 4 Travel Yang Menyediakan!

B. Dilakukan secara berurutan yaitu mengerjakan tawaf terlebih dahulu.

C. Harus diawali di tempat sa’i , dimulai dari Bukit Safa dan di akhiri di Bukit Marwah.

D. Lakukan sebanyak tujuh kali perjalanan dari Bukit Safa ke Bukit Marwah dan sebaliknya di hitung satu kali perjalanan

 

· Tata cara yang harus diperhatikan ketika melakukan sa’i

A. Pertama setelah selesai tawaf lalu dilanjutkan berjalan ke Bukit Safa.

B. Lalu mendaki Bukit Safa dengan berzikir dan berdoa.

C. Setelah sampai di puncak Bukit Safa lalu menghadap kiblat sambil terus berzikir .

D. Disunahkan berjalan kaki bagi yang mampu atau memakai kursi roda atau skuter bagi yang sudah udzur.

E. Tidak putus berzikir dan berdoa ketika berjalan dari Bukit Safa menuju Bukit Marwah.

F. Mengelilingi bukit tujuh putaran , selain berzikir dan berdoa dibolehkan sholat fardhu atau sholat sunah lainnya.

See also  Berapa Lama Ibadah Umroh? Ini Penjelasan dan Rangkaiannya

G. Disunahkan berlari-lari kecil bagi jema’ah laki-laki ketika melewati jalan lampu hijau atau biasa disebut ar-raml . Namun bagi jema’ah wanita tidak perlu berlari kecil hanya berjalan biasa saja.

H. Membaca doa setelah selesai sa’i

Total jarak antar Bukit Safa dan Marwah adalah 400 meter , jika ditotalkan selama tujuh kali perjalanan yang di tempuh selama melaksanakan ibadah sa’i berkisar 3 kilometer . Tahap selanjutnya setelah melakukan sa’i adalah tahallul yaitu mencukur rambut minimal 3 helai , sa’i yang telah diakhiri dengan tahallul menandakan rukun ibadah ini sudah selesai . Sekian ulasan mengenai Sa’i kali ini semoga bermanfaat dan ibadah umroh atau ibadah haji anda dilancarkan . Aamiin ya rabbal alamin

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *