orang-orang sedang melangsungkan ibadah umroh.

Niat Umroh beserta Rukun dan Syaratnya

Setiap ibadah pasti memiliki niat yang harus dibaca ketika hendak melakukannya. Sama halnya dengan ibadah umroh, ada niat yang wajib dibaca para jamaah sebelum memulai rangkaian ibadah ini.

Umroh sendiri secara bahasa artinya adalah ziarah. Sedang secara istilah, umroh berarti berkunjung ke Baitullah, untuk melakukan thawaf, sa’i, dan bercukur (tahallul) demi mengharap ridho Allah”. 

kumpulan orang-orang sedang melangsungkan haji

Biasa disebut dengan “haji kecil”, ibadah umroh bisa dilangsungkan kapan saja, dan boleh dilakukan lebih dari sekali. 

Bila seseorang mempunyai harta berlebih, dan hendak melangsungkan ibadah umroh lebih dari sekali, maka hal itu boleh dilakukan. 

Bagi  para jamaah yang hendak melangsungkan ibadah umroh, penting untuk mengetahui niat, rukun dan persyaratannya. 

Nah, bagaimana sih bunyi niatumroh? Simak terus artikel ini yah.

Niat Umroh

Jamaah membaca niat di tempat yang telah ditentukan. Setiap negara punya kebijakannya tersendiri terkait. Lokasi tempat mengucapkan niat umroh disebut dengan miqat maqani.

Berikut adalah niat umroh:

“Nawaitul ‘umrata wa ahramtu bihi lillahi ta’ala labbaika Allahumma ‘umratan.”

Artinya: “Aku niat melaksanakan umrah dan berihram karena Allah SWT. Aku sambut panggilanMu, ya Allah untuk berumroh.”

Syarat Umroh

1. Beragama Islam

Syarat yang pertama adalah beragama Islam. Bagi Anda yang ingin melaksanakan ibadah umrah, syarat mutlak yang wajib Anda penuhi adalah memeluk agama Islam.

See also  5 Rukun Umroh yang Wajib Jamaah Penuhi

Dengan begitu, bagi orang yang mempunyai agama selain Islam, maka tidak wajib dan tidak sah hukumnya ketika melaksanakan ibadah umrah.

2. Berakal

Berakal artinya sehat secara kejiwaan. Maksudnya adalah orang yang hendak melaksanakan ibadah umrah adalah yang sehat pikirannya dan bukan orang dengan gangguan kejiwaan.

3. Baligh

Baligh merupakan istilah dalam hukum Islam yang menunjukkan seseorang telah mencapai kedewasaan. “Baligh” diambil dari kata bahasa Arab yang secara bahasa memiliki arti “sampai”, maksudnya “telah sampainya usia seseorang pada tahap kedewasaan.

Masa Baligh juga bisa berarti dewasa secara fisik. Dalam Islam, laki-laki dikatakan baligh jika mencapai usia 15 tahun dan sudah mengalami mimpi basah.

Sedang untuk perempuan dihitung ketika mencapai usia 9 tahun atau sudah mengalami menstruasi.

4. Cukup secara Kemampuan

Maksud kemampuan dalam syarat ini berarti mampu secara jasmani, waktu maupun finansial. Seseorang yang tidak mampu secara finansial tidak diwajibkan untuk ber-umrah.

Finansial juga dikaitkan dengan mampu atau tidaknya seseorang memberi makan sanak keluarga di rumah yang tidak ikut dalam ibadah umrah.

Pun sama dengan jasmani dan waktu. Jika memiliki penyakit berat dan tak punya waktu luang maka tidak wajib untuk umroh.

See also  Makna Dibalik Rukun Umroh, dari Ihram, Sampai Doa-Doanya

Syarat berikutnya Maka ada baiknya untuk menyiapkan finansial, kesehatan dan juga waktu luang sebelum melaksanakan ibadah umrah. 

5. Merdeka

Syarat umrah berikutnya ialah merdeka. Artinya, umrah dilakukan oleh orang-orang yang bukan merupakan budak atau hamba sahaya, melainkan oleh orang-orang yang telah merdeka.

6. Bagi Perempuan Wajib Disertai Mahram

Ini merupakan syarat umrah yang terakhir. Syarat ini menegaskan bahwa jika seorang perempuan melaksanakan ibadah Umrah.

Nah kabar baiknya adalah Arab Saudi telah menghapus persyaratan ini untuk para jamaah perempuan asal Indonesia.

Melansir dari Detik.com, hal ini diungkapkan Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas bersama Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq Al Rabiah pada Senin (24/10/2022).

Rukun Umroh

1. Ihram

Ihram berarti mengharamkan. Menurut istilah, ihram berarti masuk dalam keharaman, artinya niat masuk (mengerjakan) ibadah haji atau umrah dengan mengharamkan hal-hal yang dilarang selama berihram.

Ihram merupakan urutan pertama dalam ibadah umrah. Seseorang yang telah mengucapkan niat ihram, berarti ada pantangan-pantangan tertentu yang tidak boleh ia lakukan, seperti bersetubuh, memotong kuku, berburu hewan dll.

2. Thawaf 

Thawaf adalah mengelilingi ka’bah sekitar 7 kali yang dimulai dari Hajar Aswad. Dalam Thawaf posisi ka’bah harus ada di sebelah kiri badan, sehingga ketika memutar berlawanan dengan arah jarum jam.

See also  Macam-Macam Jenis Umrah dan Perbedaannya

Thawaf juga mempunyai sunah-sunahnya tersendiri, seperti memegang hajar aswad, berjalan cepat dan lain-lain. 

3. Sa’i

Rukun berikutnya adalah Sa’i. Dalam Sa’i, Anda harus berlari-lari kecil antara dua bukit, yaitu Shafa dan Marwah.

Sa’i dilakukan sebanyak 7 kali, dan tanpa diselingi oleh aktivitas lainnya. Hikmah dari aktivitas ini adalah untuk meneladani Siti Hajar, ibu dari Nabi Ismail, yang tetap berusaha mencair air dengan bolak-balik dari bukit Shafa dan Marwah ketika Nabi Ismail kehausan.

4. Tahallul

Tahallul adalah mencukur rambut. Ini adalah rangkaian kegiatan terakhir dalam ibadah umrah. 

Tahalull merupakan mencukur sebagian atau keseluruhan rambut di kepala. Pada laki-laki, mereka diharuskan untuk mencukur sampai habis. Sedang pada perempuan, cukup memotong sedikit rambutnya namun merata. 

5. Tertib

Tertib artinya harus sesuai urutan. Ini adalah rangkaian terakhir dalam ibadah umrah. Seluruh rangkaian dalam ibadah umroh tidak boleh dilakukan dengan asal. Harus tertib sesuai dengan urutannya. 

Nah itulah tadi bacaan niat umroh, beserta rukun dan syaratnya. Semoga artikel ini membantu yah.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *