Wukuf merupakan salah satu dari rukun haji. Melansir dari buku Manasik haji kemenag, jamaah yang tidak mengerjakan wukuf di Arafah berarti tidak mengerjakan haji.
Hal ini sesuai dengan sabda Nabi SAW:
احلج عرفة فمن جاء يللة مجع قبل طلوع الفجر فقد
ادرك احلجا
Artinya :
Haji itu hadir di Arafah. Barangsiapa yang datang pada malam hari jam’in (10 Dzulhijjjah sebelum terbit fajar) maka sesungguhnya ia masih mendapatkan haji (HR. At-Tirmidzi dari Abdurrahman bin Ya’mar RA).
Pengertian Wukuf
Wukuf sendiri menurut bahasa artinya berhenti. Sedang menurut istilah, wukuf mempunyai arti berhenti atau berdiam diri di Arafah dalam keadaan ihram waktu antara tergelincir Matahari pada 9 Dzulhijjah (hari Arafah) sampai terbit fajar 10 Dzulhijjah.
Waktu Wukuf
Wukuf sendiri menurut mayoritas ulama dilakukan setelah khutbah wukuf dan shalat jamak qashar taqdim Zuhur dan Ashar. Wukuf dilakukan dalam suasana tenang, khusyu’ dan tawadhu’ kepada Allah.
Ketentuan Wukuf
Setelah mengetahui pengertian wukuf, selanjutnya kita akan membahas tentang ketentuan pelaksanaan wukuf.
Wukuf sendiri bisa dilaksanakan sendiri-sendiri atau berjamaah. Kemudian, ketika melaksanakan wukuf, seseorang tidak dipersyaratkan suci dari hadas besar dan kecil. Oleh sebab itu, perempuan yang sedang haid atau nifas boleh melaksanakan wukuf.
Pun dengan jamaah haji yang sakit dan berada dalam perawatan di rumah sakit dan memungkinkan dibawa ke Arafah bisa melaksanakan wukuf melalui proses safari wukuf.
Dan selama wukuf, para jamaah sebaiknya memperbanyak bacaan dzikir, istigfar, shalawat, dan doa sesuai sunnah Rasulullah SAW.
Nah itulah tadi pengertian dan ketentuan dari wukuf. Seperti yang diketahui secara umum, wukuf sendiri merupakan bagian dari rukun haji, yang wajib dilalui para jamaah.
Semoga informasi ini membantu yah.